Saat Pagi Tiba

Saya berdiri di balkon menatap ke arah timur. Langit membiru dengan horizon terlihat memerah tanda matahari sebentar lagi menampakkan diri menjalankan tugasnya menyinari bumi.

Tampak jajaran tiang listrik menjulang tinggi sedikit menutupi pemandangan gunung Semeru yang mengepulkan asap tipis. Pemandangan yang menarik menurut saya, hingga tak lupa saya mengabadikannya dengan kamera milik teman, Nikon Coolpix L19.

Orang-orang mengawali aktivitas harian mereka dengan ragam cara. Ada yang memasak, menyapu halaman, memberi makan hewan piaraan, menyiapkan kelengkapan kerja hingga membantu sang anak menyiapkan diri berangkat ke sekolah sambil teriak-teriak.

Jalan raya mulai disesaki kendaraan bermotor yang lalu-lalang hingga suaranya menggeser keheningan pagi. Ada yang pulang dari pasar, berangkat bekerja, atau mengantar putra-putri ke sekolah. Sementara itu, seekor ayam jantan terlihat asyik memunguti makanan dengan paruhnya yang runcing setelah dua jam lalu berkokok membangunkan manusia yang terlelap tidur.

Pagi itu adalah pagi di awal pekan di mana sebagian orang masih terbawa indahnya suasana liburan; bermalas-malasan. “I hate Monday” gumam mereka dalam hati; mungkin saya termasuk yang demikian.

Saya masih berdiri menatap ke arah timur, masih enggan bersiap-siap memulai aktivitas. Matahari mulai menampakkan diri, dan cahayanya memenuhi sudut-sudut bumi. Jalan raya semakin ramai, suasana pun tak lagi sepi. Akhirnya, saya pun bergegas menuju kamar mandi, tanda bersiap memulai aktivitas pagi.

Beginilah saat pagi tiba..

*tulisantidakpenting